SAJAK-SAJAK PERANCIS WING KARJO
oleh Abdul Hadi Wm pada 02 Februari 2011 jam 1:29
"PESTA LAPAR" DAN SAJAK-SAJAK PERANCIS LAIN
TERJEMAHAN WING KARJO
Arthur Rimbaud
PESTA LAPAR
Laparku Anne, Anne
Lari di atas keledaimu:
Jika aku lapar, hanyalah
Lapar bumi dan lapar batu
Ding! ding! ding! ding! Santapan kita angin
Batu dan arang, besi.
Hai lapar, balik kau! Lapar, makanlah
rumput padang suara!
Hiruplah racun pesta gila
Dari daun semak!
Makanlah batu leburan tangan si miskin
Pintu gerbang gereja tua
Puntung hari kiamat
Roti lembah kelabu!
Lapaku sobekan angin malam
Udara bergema:
Itulah perutku, guruh itu
O Malang
Tanam-tanaman di bumi lahir kembali:
Mencari buah magang
Kupetik dari lubang jejak
Sayur dan bunga viola.
Laparku Anne, Anne,
Lari di atas keledaimu
SI MISKIN MELAMUN
Mungkin kelak bagiku satu Malam menanti
Dengan tenang aku bisa minum-minum
Di satu Kota tua
Lantas aku kan mati lebih puas
Sebab aku sabar.
Andai sakitku hilang
Andai di kantung ada uang
Arah mana kan kujelang
Negeri anggur atau Utara?
Ah! Melamun, bikin malu!
Sebab kehilangan melulu!
Dabn jika aku kembali
Jadi kelana yang dulu
Tidak bakal lagi terbuka
Pondok hijau itu bagiku
Paul Verlaine
KANTUK HITAM
Kantuk hitam dan berat
Menimpa hidupku:
Tidur, segala harap
Tidur, segala hasrat!
Tak lagi kusibak apa pun
Aku kehilangan ingatan
Yang baik dan yang buruk
O kisah yang menyedihkan!
Aku bagai ayunan
Yang dibimbing tangan
Dalam gua kelam:
Diam, diam....
Guillaume Apollinaire
JEMBATAN MIRABEAU
Di bawah jembatan Mirabeau mengalir Seine
Dan kasih kita
Mestikah kembali terkenang
Kegembiraan selalu datang sehabis derita
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam
Tangan dalam tangan, tinggalllah kita berhadapan
Sedangkan di bawah
Jembatan lengan kita, mengalir
Alun pandangan abadi begitu lesu
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergu, aku tinggal diam
Cinta pergi bagai air ngalir ini
Cinta pergi
Betapa hidup lamban
Dan alangkah kejamnya Harapan
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam
Hari-hari lewat pekan-pekanpun berlalu
Baik masa lampau
Maupun kasih tak lagi kembali
Di bawah jembatan Mirabeau menmengalir Seina
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam.
(Dari antologi Sajak-sajak Modern Perancis Dalam Dua Bahasa. Jakarta: Pustaka Jaya, 1975).
Laparku sobekan angin malam,
Udara bergema:
Itulah perutku, guruh itu/
O Malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar