Abdul Hadi W. M.
Abu al-`Ala al-Ma`arri(973-1058 M) adaah penyaiir Arab yang masyhur. Karya-karyanya dianggap sebagai puncak perkembangan sastra Arab dari zaman kekhalifataan Abbasiyah. Ia lahir di Ma`arrat al-Nu`man Syria. Kedua orang tuanya berasal dari kalangan terpelajar dan sejak kecil Ma`arri dididik dalam lingkungan terpelajar. Pada umur 4 tahun dia diserang penyakit cacar hingga buta matanya.
Pada masa muda Ma`arri mempelajari al-Qur'an dan Hadis dar guru-guru terkemuka. Setelah dewasa dia pindah ke Aleppo untu mempelajari bahasa dan kesusastraan. Ia juga banyak menulis esai-esai sastra dan masalah kemasyarakatan. Kritiknya sangat tajam kepada penguasa dan ulama. Pada masa akhir hayatnya dia menjadi pengkut gerakan Zuhudiya, yang merupakan cikal bakal gerakan sufi.
MEDITASI
Dalam peti jenazah jam-jam
Tersimpan peristiwa-peristiwa
Tunggu Tangan malaikat penjaganya
Membuka tutupnya
Dan Sang Pencipta tak terhingga
Yang syairnya ialah Waktu
Tanpa roda digerakkannya semua ini
Sehingga cabik dan koyak dada
Malam-malam berlalu
Semua suara membisu
Lambat cepat tak terasa
Semua yang datang dan tiba
***
Kehendak-Nya terpelihara
Dari kekeliruan
Duri-duri runcing waktu
Nancap menusuk kalbu kita
Pemberian-Nya ialah pinjaman semata
Yang akan diambil-Nya kembali
Anugerah-Nya membuat orang bodo
Bahagia dan lupa diri
II
Bukan kelahiran kupilih atau usia tua dan hidup
Apakah tuntutan Masa lampau akan diberikan oleh Masa kini?
Dipaksa oleh Hari Kiamat di sini aku harus berada
Takkan dapat aku pamit sebelum pergiku direstui Takdir
Kau yang ingin menunjuki aku agar selama dari khalayan kabur
Bohong, sebab dongengmu membuatku kian kebingungan
Apakah kau dapat menukar tanda ini dengan rasa malu
Atau dapatkah perkara yang sama dipertukarkan?
III
Perintah demi perintah disampaikan dengan bukti yang nyata
Namun tak seorang tahu siapa yang akan ditimpa keruntuhan
Kitab Muhammad, al-Qur`an, ya juga Taurat Musa
Pun Injil Isa anak Maryam dan Zabur Daud
Tak kenal bangsa larangannya, dan apabila hikmah mereka binasa
Akan binasa pula seluruh umat manusia
Manusia memiliki dua rumah untuk tinggal dan Hidup ini
Ialah jalan yang harus dilalui musafir tiada henti
Lihat desa dan kampung yang ditinggal seluruh penghuninya
Lihat kubur yang sering diziarahi orang-orang
Tiada rumah atau kuburan pada akhirnya di muka bumi
IV
Zaman demi zaman berlari kencang dalam kegelapan
Tiada satu pun fajar mengibarkan sinar matahari yang benderang
Hari-hari berubah, peristiwa-peristiwa berlalu,
Namun dunia masih berdiri dengan negeri Timur dan Baratnya
Pena mengalir dan perintah dilaksanakan
Di atas kertas tinta pun kering sesuai kehendak Takdir
Dapatkah Khusraw menyelamatkan wali negerinya yang zalim
Dari kuburan, pun dapatkah Caesar menyelmatkan pahlawan perangnya?
V
Hanya duka untuk manusia, yang selepas mengembara
Memuaskan keinginan, tiba-tiba didatangi Hari
Yang berkata, “Ayo, masuklah ke dalam kuburmu sekarang!, Kaki
Yang dulu gemar menginjak debu, kening angkuh dan tulang yang riang!”
VI
Terkaman kematian dan kedatangannya kusambut kembali
Aku mau jubah mewahnya diselimutkan ke atasku
Mereka anggap dunia ini tempat tinggalnya yang tetap
Namun jika punya fikiran, kehilangan takkan mereka tangiskan
Tanpa disangka bencana dimaklumkan, yang lain disimpan
Di lengan dan genggaman tangannya
Dengan pedangnya kita semua dipegangnya dan ditaklukkan
Tombaknya ditusukkan dan direcainya kita sehingga berkeping-keping
Dialah Sang Pemenang yang memiliki kuasa dan harta
Bagi yang dikalahkan kedatangannya sekejap saja
Dan ini pula peristiwa yang ganjil, namun indah dan mengharukan
Setiap orang ingin memiliki dunia seraya menghalang jalannya sendiri
VII
Jika waktu membantumu mencapai kemenangan
Musuh-musuhmu akan dibantu pula membalas dendam
Bola panas hari yang berpijar dibawanya bagai barang rampasan
Sambil melenyapkan udara sejuk yang disebar fajar
Terjemahan Abdul Hadi W. M.
WebRepOverall rating
Tidak ada komentar:
Posting Komentar