11 Januari 2011

KUTULIS AGAR TAK HILANG

TERAWANG

Kudorong mendung di hatiku
matahari bersinar terang
Kuda kuda liar berpacu
hitam putih berebut menang

Aku duduk selonjor kaki
burungburung bertasbih bersahutan
Memandang samodra tak bertepi
perahu perahu di permainkan gelombang

Juned Topan
24NOV2010

BURUNG PUTIH DI DADA LELAKI YG MENULIS

Nafasnya meringkih tangannya gemetar
Lelaki itu tetap saja menulis
Di dadanya burung burung putih menggelepar
mendesak keluar dari sangkar
lalu menjelmalah kata kata
Dgn sayap yg mempesona
menjelajahi belantara jiwa
singgah di setiap gelisah dan fikiran yg selalu bertanya tanya

Beruntunglah yg mendengar
lagu sunyi yg di jala dari gugus langit tinggi
merugilah yg melarung diri
dalam irama gaduh dunia ini

Juned Topan 25NOV2010

SENJA

Senja mulai menepi
menyepuh langit merah tembaga
Burung burung kembali kesarangnya
do'a do'a merambat ke angkasa

Juned Topan 25Nov2010

PERTEMUAN

Purnama terusik kabut
kerlip bintang remuk redup
simpony malam sayup lembut
dlm hening Dia kukecup

Juned Topan Sept2010


HATI NURANI

Seakan anak tiri di antara anak anak kandungmu sendiri
semisal itulah hati nurani
sendiri
teraniaya sepi :
Tak kau hiraukan keluh kesahnya
tak kau hiraukan lirih senandungnya

Juned Topan
14des2010

MEMBATU DI RIAK RINDU

Sudahlah,
tak usah memandangku seperti itu
Sungguh,
aku tdk kecewa dgn keadaan ini

Memulung rizki paruh waktu
sisanya untuk menulis puisi
sudah cukup bahagia aku menjalani

Pergilah
Jalani saja hidupmu
Sia sia mengenang masa lalu
Dunia kita sdh berbeda
Kau berlarian di kejar waktu
Sementara aku membatu di riak rindu

JT Jakarta13022010

MIMPI DI DALAM MIMPI

Waktu mengalir tiada tercegah
Angan memuai memanjang
kaupun terpana
Iblis menari di sela selanya

Hati hati dengan mimpi
Peradaban di bangun atas mimpi
Mimpi di dalam mimpi
Begitulah situasi kehidupan dunia ini

Ketika kematian datang engkau akan menatap nyata
Segala apa yg selama ini telah di sangkal oleh logika
Beruntunglah yg sanggup menahkodai diri
Dalam mengarungi prahara demi prahara .

Juned Topan 25jan 2011

PUISI PERAWAN

Kuterbangkan puisiku
Terserah
angin membawanya kemana
Aku berharap ada yg menangkapnya

Jika kebetulan ia melintas kearahmu
sapalah,jgn kau acuhkan
Kau akan suka dgn gairahnya yang perawan
jika dunia sementara waktu kau abaikan

Sungguh,ia bukan aku
ia bukan fikiran fikiranku
Aku hanya media
tubuh ruhani yg berumah di badan kasar ini

Sungguh...
aku hanya memetiknya dari langit langit jiwa
yg sering berdesakan mempertontonkan pesonanya
suaranya menentramkan

Hampiri ia
Ajaklah bercengkrama
Barangkali saja ia sahabat
yg menyenangkan untuk kau ajak bicara .

Juned Topan
15 Sept 2009